Selesaikan S2 dalam 1 Tahun 1 Bulan, Berikut Tips Wisudawan Terbaik
Ada pepatah lama
mengatakan ”kalau susah masuk kuliah, lebih susah lagi keluarnya”, terdengar
klise namun masih sering terdengar. Pada kenyataannya, terdapat mahasiswa yang memilih
berhenti atau diberhentikan karena tidak mampu menyelesaikan studi dengan beragam
alasan. Namun,
anggapan tersebut seperti tidak berlaku bagi mahasiswa bernama Puput Angriani. Tehitung, ia menyelesaikan studi Program Magister selama
1 tahun 1 bulan yang mengantarkannya menjadi wisudawan terbaik Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin.
Lulus lebih awal tentu tidak
dapat mengalir begitu saja, melainkan perlu persiapan sejak awal. Berikut tips
lulus cepat ala Puput Agriani.
Pertama, menetapkan topik.
Setelah memutuskan untuk
melanjutkan studi magister maka sudah harus memiliki gambaran topik tesis yang
akan diangkat termasuk dengan merincikan pendekatan teori yang digunakan. Perincian
ini menjadi penting untuk membantu mempercepat penulisan tesis nantinya.
Kedua, manajemen waktu dengan skala prioritas
Salah bentuk sederhana memanage waktu adalah konsistensi mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Meskipun, kondisi setiap orang berbeda terkhusus mahasiswa yang berkuliah sambil bekerja. Sebab, ada kalanya jadwal kuliah dan berkerja secara bersamaan. Namun, disitulah pentingnya skala prioritas. Sehingga perlu mengurangi kegiatan non akademik pada semester dua untuk memulai menyusun tugas akhir.
Ketiga, membangun komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing
Hubungan yang aktif dan profesional dapat menciptakan ruang
diskusi dan keterbukaan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing. Dengan demikian,
mahasiswa dapat meminta arahan dan masukan dalam penyelesaian tugas akhir.
Keempat, penguasaan topik yang baik.
Memilih topik yang relevan dan dikuasai turut mempermudah
dan mempercepat penyelesaian tugas akhir. Salah satunya dengan melanjutkan topik
riset semasa S1 dengan begitu tidak membutuhkan waktu lama untuk mencari dan memahami
literatur karena sifatnya melanjut dan mendalami;
Namun, perlu ditegaskan bahwa
cepat lambatnya masa studi bukan satu-satunya indikator keberhasilan, jauh
lebih penting adalah kualitas proses dan pemahaman atas ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar